Rabu, 14 September 2011

Har, Karnia dan Karmila


Cerita ini saya peroleh dari e-mail seorang teman Mungkin sudah ada diantara rekan-rekan yang sudah membacanya tetapi cerita ini akan menjadikan catatan buat kita untuk kembali bersyukur kepada ALLAH swt atas nikmat yang telah diberikan kepada kita selama ini. 25 tahun yang lalu, Inikah nasib? 

Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania

Gaji Papa


Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Padang, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak
seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas
tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga,
Sarah menjawab,
“Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”